Hai apa kabar, Bunda semua… Semoga selalu dalam keadaan sehat yaa. Seorang ibu harus terus menerus dalam kondisi sehat walafiat. Bukan saja karena di masa pandemi Covid-19 ini kita dituntut menerapkan protokol kesehatan (prokes), namun karena sang ibu adalah motor penggerak kesehatan keluarganya. Termasuk saat mendampingi anak terapi bicara di rumah.
Apa itu Terapi Bicara?
Terapi bicara atau terapi wicara adalah metode yang bertujuan meningkatkan kemampuan bicara serta memahami diri mengekspresikan bahasa. Selain bahasa yang bersifat verbal, terapi bicara yang mencakup bahasa nonverbal juga.
Anak memerlukan terapi bicara jika memiliki gangguan-gangguan kemampuan seperti berikut:
- tidak lancar berbicara
- ada gangguan dalam artikulasi
- ketidakjelasan suara atau resonansi
- gangguan kosa kata
- gangguan kognitif
- autisme
- mutisme (di rumah mampu berbicara normal, tetapi di tempat umum enggan berbicara
- kesulitan memahami atau mengolah bahasa
Jadi jika anak memiliki salah satu atau beberapa jenis gangguan di atas, maka sebaiknya bunda berkonsultasi ke dokter untuk mendapatkan diagnosa, advis dan rekomendasi ke terapis wicara yang cocok dengan kebutuhan buah hati.
Terapi bicara tidak berdiri sendiri, tidak hanya dokter, perlu pula psikolog, terapis dan yang tak kalah pentingnya adalah peran orang tua dalam mendampingi anak terapi di rumah. Hal penting untuk diberikan pada anak yang sedang terapi bicara, Generos, nutrisi otak untuk anak cerdas Indonesia.
Mengapa penting memberikan Generos pada anak yang sedang menjalani terapi bicara? Karena Generos (Genius for Neuron) terbuat dari 5 (lima) bahan alam terbaik yaitu:
- Pegagan (Centella Asiatica), penambah kecerdasan otak terbaik.
- Madu hutan (Mel Depuratum), mengandung 3 probiotik Lactobacillus Ku nkeei, Lactobacillus sp, dan Lactobacillus vermiform yang sangat baik meningkatkan kemampuan cerna anak.
- Ikan Sidat, yang kaya kandungan Omega 3 dan Protein Albumin.
- Mengkudu, mengandung zat antibakteri dan membantu melancarkan peredaran darah
- Temulawak, mencegah bakteri jahat merusak sistem kekebalan tubuh, merangsang otak dan nafsu makan anak.

Mengapa Bunda Perlu Menjaga Mental
Kesehatan mental sangat dipengaruhi oleh peristiwa dalam kehidupan seseorang yang meninggalkan dampak besar pada kepribadian dan perilaku seseorang. Seseorang siapapun itu termasuk seorang ibu, memiliki gangguan kesehatan mental jika memenuhi ciri-ciri di bawah ini:
a. Merasa sedih berkepanjangan tanpa alasan yang logis
b. Mati rasa atau tidak peduli dengan lingkungan sekitarnya
c. Merasakan kelelahan luar biasa, tidak punya energi, dan memiliki masalah tidur (insomnia dan lain-lain)
d. Sering marah-marah berlebihan dan sangat sensitif
e. Merasa putus asa dan merasa tak berdaya
Ciri-ciri di atas dapat dicek pada diri bunda terutama yang sedang mendampingi putranya terapi bicara. Bunda mestilah memiliki kesabaran yang tinggi agar terapi ananda dapat memperlihatkan kemajuan yang berarti.
Ciri-Ciri Mental yang Sehat
Setelah melakukan pengecekan terhadap kesehatan mental menggunakan ciri-ciri mental yang tidak sehat. Bersyukur jika tidak mendapati masalah. Berikut ciri-ciri mental yang sehat:
a. Memiliki jiwa optimisme yang tinggi
b. Mampu mengendalikan diri dengan baik
c. Jarang merasa stres
d. Mudah bangkit dari keterpurukan
e. Terbuka dan mau bersedia menerima kritikan dari orang lain.
Nah, apakah kondisi bunda yang sedang menemani anaknya ketemu terapis bicara, hendaknya memperhatikan tanda-tanda kesehatan mental di atas.
Cara Menjaga Kesehatan Mental Saat Mendampingi Anak Terapi Wicara
Setiap orang memiliki cara tersendiri dalam menjaga mentalnya. Mencari hal ternyaman yang bisa membuat diri fokus bahwa anak yang sedang terapi bicara adalah amanah yang diberikan kepada ibunda, bukanlah sebuah musibah.
Berikut cara-cara menjaga mental selama mendampingi anak terapi bicara di rumah:
- Menjalin hubungan baik. Dengan siapa? Dengan siapa saja yang ada di rumah. Lho, bukannya pada anak, suami, ART mungkin, selama ini Bunda sudah baik? Nah, jalin lebih baik lagi. Berikan senyuman terindah bagi anak yang sedang menjalani terapi bicaranya. Melihat wajah Bunda yang berseri-seri, akan berpengaruh positif pada kemajuan bicara anak.
- Katakan sesuatu yang positif pada diri sendiri. “Diriku, kamu bisa, kok! Yakin” Percaya bahwa Bunda mampu mendampingi anak dengan bahagia. Selain pada diri sendiri tentunya katakan juga kalimat positif pada anak dan keluarga di rumah.
- Aktif bergerak dan rajin berolahraga. Bunda bersliweran dalam rumah saja itu sudah bikin bahagia lho. Tidak percaya? Coba deh ingat waktu sedang sakit, rasanya menyesal pernah mengeluhkan rasa lelah karena mondar-mandir terus di dalam rumah, menyapu, mengepel, bikin kopi suami, memasak, menjemur pakaian, mengurus anak, merawat tanaman, begitu terus setiap harinya. Sisihkan waktu juga untuk berolahraga ringan di rumah ya.
- Mempelajari ketrampilan baru. Manusia itu makhluk yang baharu, dinamis dan sebenarnya menyukai hal-hal baru. Bunda bisa belajar cara menyunting video tumbuh kembang buah hati, ambil kursus menjahit, membuat novel, dan masih banyak lagi, dicari saja yang sesuai dengan passion.
- Membantu orang lain. Pernah tidak turut merasa lega saat orang yang dibantu juga merasakan kemudahan efek dari bantuan kita? Nah, hal sesederhana itu bisa menjaga mental Bunda lho. Maka sering-sering membantu orang lain sebenarnya berfaedah buat diri sendiri juga.
- Berusaha untuk tetap berkesadaran dan fokus. Mendampingi anak membutuhkan pikiran yang tetap sadar dan fokus. Bahwa tujuan terapi bicara untuk apa, bagaimana agar terapi yang dilakukan membawa hasil seperti yang diharapkan. Semuanya ada dalam pikiran Bunda sehingga ketika dilanda rasa bosan, misalnya, cepat kembali lagi ke kesadaran awal. dan stay focus.
- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang. Makanan yang masuk ke dalam tubuh ternyata memberikan pengaruh pada mental. Misalnya makan pisang menghilangkan stres karena pisang selain dikenal sebagai buah yang kaya serat, juga disebut sebagai mood food. Makan coklat bisa membantu pelepasan hormon Endorfin, si pencipta rasa bahagia. Tetapi jangan berlebihan, tetap dijaga keseimbangannya dengan menyantap makanan lainnya.
- Istirahat. Sebaiknya jika alarm tubuh mulai bunyi, tubuh merasa lelah, kaki pegal dan sebagainya, beristirahatlah. Jangan jor-joran dalam melakukan sesuatu. Beri waktu untuk tubuh mengistirahatkan dirinya.
- Tidur yang cukup. Ketika Bunda merasa capek langsung saja ajak anak tidur siang bersama. Misalnya dengan membacakan buku cerita sampai tertidur berdua. Bangun lagi sudah dalam keadaan yang lebih segar, kan. Tidur malam juga demikian, jangan begadang ya.
- Cari bantuan medis. Jika kesemua cara di atas tidak bisa dilakukan, dan ciri-ciri mental yang tidak sehat masih dirasakan ada dalam diri Bunda, maka jangan menunda untuk meminta bantuan medis. Sekarang kita berpikir mencari solusi agar Bunda tetap berbahagia dalam mendampingi anak selama terapi bicara.
Kesimpulan
Menjaga Mental Selama Mendampingi Anak Terapi Bicara Di Rumah sangat penting dilakukan bunda untuk dirinya sendiri. Ayah juga berkewajiban mendukung bunda, bergantian mendampingi anak, agar baik bunda, anak dan ayah serta siapapun di dalam keluarga, senantiasa terjaga mentalnya demi kesuksesan terapi bicara si kecil.
Salam sehat